
Cantik, siapa yang berani menolak julukan itu. Deminya banyak perempuan di jagad bumi ini menyambangi salon. Namanya usaha wajar saja, tapi kalau cantik tidak pas, cantik tidak sesuai usia, namanya apa?
Berlebihan
Seorang anak kecil yang tengah melihat ibunya berdandan, tiba-tiba berdiri di samping sang ibu, sambil melakukan semua gerekan yang dilakukan ibu di depan cermin. Lipstik warna merah cabai belepotan mengitari mulut kecilnya. Sementara matanya naik turun dan berkedap kedip memeragakan sang ibu ketika memakai mascara. “dah lentik belum nih bulu mata, ” demikian mungkin hati bicara. Ketika sang anak ditanyai sednag apa, spontan di jawab “Lihat mama, biar cantik kayak mama.” Tuing…tuing…anak kecil mau cantik kayak mama, wah kamu kan masih kecil.
Eits jangan buru-buru menertawakan gadis kecil itu. Sometimes tingkah kita pun begitu. Ingin tampak cantik tapi tidak sesuai usia. Barangkali saja ini lantaran pengaruh sinetron. Coba lihat tayangan sinetron remaja, ke sekolah tapi pakai lipstick, blush on, eye shadow dan yang lainnya. Dan rambutnya itu loh niat banget si sebelum berangkat ke sekolah ng-blow.
Satu lagi nih, yang ini gak tahu deh pengaruh sinetron atau bukan. Pakain siswi itu putih abu-abu. Menunggu bisa di sebuah halte. Ia berdiri dengan santai. Sesekali badannya di putar ke kiri lalu ke kanan. Biar gak pegel. Sesekali tangan kirinya memainkan rambut panjangnya. Biasalah kalau cewek emang sering sekali memainkan rambutnya. Ya gak apalah dibandingkan memainkan rambut tukang ojek gondrong yang berada agak jauh dari tempatnya berdiri.
Pakaiannya oke, rambut nggak masalah tapi tasnya. Pelajar itu memakai tas tranparan ber berwarna pink. Bila melihat dari depan tak ada yang aneh. Semua normal tapi dai kanan dan kiri akan terlihat jelas benda bulat luarnya berwarna putih dan dalamnya berwarna lagi lagi pink. Tak lazim mungkin benda ini bila pelajar membawanya ke sekolah, dua buah roll rambut. Mau ke sekolah atau ke salon? Bukannya kalau ke sekolah itu bawa buku? apa sudha berubah?
Ini contoh nyata dibilangan Jakarta Barat, di pagi hari ketika jarum jam menunjukkan pukul 06.30. ia mungkin bisa berdalih, namanya juga usaha untuk selalu tampik oke dan menarik. Ya nggak salah juga si, tapi apakah hal itu benar?
See, banyak cara untuk cantik. Selama itu pas tak mengapa kalau nggak cocok dan nggak pas, ya salah kaprah deh. Setuju gak kalau semua yang pas itu jadi lebih baik? Makanan apa pun walaupun sudah digarnis dan tampak menggiurkan tapi begitu dicicipi nggak ada rasanya jadi nggak berarti. Atau bila makan sup tapi keasinan, waduh yang lapar pun bisa menolak sup itu.
Pas itu oke loh
Ketika duduk di bangku sekolah dasar (SD) gayanya sudah meniru kakaknya yang duduk bangku SMP atau SMA. Nah loh begitu SMP gayanya sudah seperti siswa SMA atau bahkan kuliah. Kalau cara berpikirnya yang diadopsi, it’s fine, tapi kalau gaya dandannya, gimana?
Kulit wajah anak SMP yang masih belasan, apalagi baru saja mengalami pebrtas, ibaratnya masih harus adaptasi tapi sudah memakai bedak padat, yang belum tentu juga pas dengan kulit yang masih remaja. Demi untuk cantik bedak padat yang bukan untuk usianya pun menempel di wajah.
Belakangan marak ditayangkan di televisi banyaknya penyalahgunaan bahan dasar untuk kosmetik. Yang seharusnya racun malah dibubuhkan dalam bahan kosmetik. Seram!!! Cantik sih cantik kalau harganya dengan pengelupasan dan pengrusakan wajah masih berminat?
Lama kelamaan kalau begitu di mana kulit seharusnya tumbuh dengan baik sesuai usia, bukan nggak mungkin menjadi tua lebih dini lantaran menjajal berbagai merk bedak. Bukan saja urusan bedaktapi juga pemakaian blush on, eye liner, mascara dan lainnya, rasa-rasanya nggak pantas juga kalau memakai semunya saat ke sekolah.
Cantik itu tidak harus dandan lengkap bak pengantin atau bak ibu-ibu pejabat dengan sasak setinggi gunung. Cantik yang pas itu cantik sesuai usia. Ketika masih kanak-kanak berlakulah –berdandanlah seperti anak-anak. Kalau sudah remaja dan seterusnya jadilah seperti usia yang sewajarnya.
Ketika remaja dan berlaku berlebihan buukannya malah nanti dikira tante-tante, atau ibu-ibu, nggak mau kan? Jangankan dikira begitu, dituding berusia sedikit lebih tua dari usia kita yang sebenarnya saja, kita sudah nggak terima. Biar hal itu nggak sampai kejadian ya harus cek bagaimana kita berdandan dan membawa diri.
Serba pas sesuai usia oke loh, tapi bukan juga asal-asalan. Misalnya. Mumpung masih muda nggak perlu dandan, nggak perlu merawat diri, begitu juga salah.
Ketika usia belasan cantiklah sesuai usia, memakai bedan tabur, titik. Pakaiannya juga yang pas. Nggak perlu ke mana-mana pakai kemjea terus. Ketika memasuki usia dewasa di angka 20an juga harus tepat berdandannya. Mau ke mana dan untuk apa membuat kita jadi lebih tahu berdandan dan pakaian apa yang akan kita kenakan. Percaya deh, menjadi cantk itu tak harus membohongi usia dengan berdandan berlebihan. Cantik yang pas itu ya cantik sesuai usia. Guaranteed!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar